Cari

Minggu, 08 Agustus 2010

Bahagia Bersama ramadhan


Sesuatu yang dinanti-nanti pasti akan memberikan kebahagiaan, sebagaimana sesuatu  yang akan memberikan kebahagiaan pasti senantiasa dinantikan kehadirannya. Seorang suami istri misalnya, yang telah lama menikah dan belum dikaruniai anak, lalu berkeinginan mempunyai anak, pasti selalu menantikan hadirnya sang buah hati, lalu setelah hadir di tengah-tengah mereka pasti keduanya merasa bahagia tiada terkira. Namun jika anak yang akan memberikan kebahagiaan itu belum hadir, maka mereka akan selalu dan terus menantinya, sambil berharap hadirnya si buah hati di tengah mereka.
Begitu pula dengan bulan Ramadhan, bulan yang selalu dinanti-nanti oleh setiap hamba kehadirannya, karena ada kebahagiaan yang terdapat di dalamnya saat hadir di tengah-tengah mereka. Dan karena di dalamnya terdapat nilai yang akan memberikan kebahagiaan dan ketenteraman maka ia akan senantiasa dinanti-nantikan sepanjang tahunnya.
Begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah saw saat menanti hadirnya bulan yang penuh berkah. Dua bulan sebelumnya beliau sudah memohon kepada Allah SWT agar dipanjangkan asianya sehingga dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Begitu pula para sahabat, mereka selalu antusias dan bersemangat dalam menanti hadirnya bulan Ramadhan. Sebagaimana para tabiin, tabi tabiin dan para salafussalih; mereka tidak pernah lupa dan selalu menantikan hadirnya bulan Ramadhan, bahkan dalam suatu riwayat disebutkan bahwa hidup mereka dalam setahun dibagi pada dua bahagian; periode pasca Ramadhan dengan memohon kepada Allah SWT agar diterima segala amal ibadah mereka dan periode sebelum Ramadhan (6 bulan sebelumnya), agar kembali diperkenankan Allah SWT untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan pada masa yang akan datang.
Bahagia menyambut hadirnya bulan Ramadhan adalah suatu keniscayaan, karena dengan itu ia akan mempersiapkan diri untuk menyambutnya; baik secara fisik, mental dan spiritual, harta dan lain sebagainya, sebagaimana dapat memberikan semangat untuk mengisi aktivitas dan ibadah Ramadhan secara maksimal dan optimal.
Bahagia menyambut bulan Ramadhan merupakan sunnah dan bagian yang tidak boleh terpisahkan bagi umat Islam, karena hal tersebut berarti mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan kepadanya; Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk meraih dan menggapai berbagai nikmat, pahala dan janji-janji yang telah disediakan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Seperti nabi saw selalu mengingatkan dalam sabdanya:
“Shalat lima waktu, dan jumat ke jumat lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan lainnya akan menggugurkan dosa antara keduanya selama menjauhi dosa besar”. (Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan:
“Barangsiapa yang bergembira datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka”. (An-Nasa’i).