Cari

Selasa, 10 Agustus 2010

Tidak terasa bulan suci Ramadhan akan segera tiba yaitu tepatnya pada tanggal 11 Agustus 2010 tepat tanggal 1 Ramadhan 1431 Hijriyah. Alhamdulillah karena tahun ini kita mampu berjumpa kembali dengan bulan penuh rahmat dan ampunan.
Untuk itu, bagi umat Muslim marilah kita sambut bulan Ramadhan 1431 H ini dengan sukacita dan memperbanyak amal ibadah sebagai bekal kita untuk dunia akherat nanti. Berikut ini ada beberapa jadwal puasa dan Imsakiyah Ramadhan 1431 H – 2010 M yang bisa didownload langsung ke komputer Anda. Jadwal puasa dan imsak ini berformat PDF yang tersedia jadwal untuk beberapa kota di Indonesia. Untuk kota lain bisa disesuaikan dengan kota terdekat untuk yang tersedia jadwal imsaknya di sini. Agar bisa membuka file jadwal Imsakiyah Ramadhan 1431 H ini diperlukan aplikasi ebook reader. Jika Anda belum memilikinya, silahkan download di sini.
Berikut link download Jadwal Imsak Ramadhan 1431 H – 2010
Akhir kata, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan penuh rahmat tahun 1431 H ini dengan ketulusan dan keikhlasan untuk membersihkan pikiran, hati dan jiwa kita.
Selamat berpuasa. :)
Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan, Rabu 11 Agustus 2010
Jakarta (Pinmas)--Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadhan 1431 H jatuh pada Rabu, 11 Agustus 2010. Keputusan tersebut menyusul sidang itsbat yang berlangsung Selasa sore (10/8) di operation room Kementerian Agama, Jakarta .
Sidang penetapan awal Ramadhan yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali di dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin, Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Wahyu Widiana, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, pimpinan ormas-ormas Islam, perwakilan negara sahabat, dan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kemenag.
"Setelah mencermati laporan Badan Hisab Rukyat, pertimbangan para ulama, kita semua sepakat 1 Ramadhan 1431 hijriyah jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010," kata Menteri Agama Suryadharma Ali seraya mengetok palu. Penetapan awal Ramadhan 1431 H juga dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 94 Tahun 2010 yang ditandatangani 10 Agustus 2010.
Ketua Badan Hisab dan Rukyat, Rohadi Abdul Fatah saat menyampaikan hasil pemantauan di seluruh Indonesia, menyebutkan bahwa perhitungan data hisab yang dihimpun oleh Direktorat Jendral Bimas Islam di beberapa titik pemantauan di seluruh Indonesia menyatakan bahwa ijtima akhir Syaban 1431H/2010 M jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2010, pukul 10.9 WIB.
"Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut di seluruh Indonesia , posisi hilal berada di atas ufuk pada ketinggian 1 derajat 14 menit sampai 2 derajat 30 menit," kata Rohadi yang juga Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag.
Dari hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan baru) itu, lanjut Rohadi, ada empat lokasi yang menyatakan melihat hilal, yaitu di Giliketapang, Probolinggo dan Bukit Condrodipo Gresik, Jawa Timur, selain itu juga di Bengkulu dan Cilincing, Jakarta Utara.
Menanggapi permintaan utusan peserta sidang agar perlu dibuat kesamaan kriteria penentuan rukyatul hilal, Menag mengatakan, di masa mendatang perlu ada pencerahan. "Kita perlu kumpul lagi, kriteria kita tetapkan bersama sehingga awal Ramadhan dan Syawal tidak ada perbedaan lagi," kata Suryadharma Ali.(ks)
oleh: TS (-) | Kategori: Menteri Agama | Tanggal: 10-08-2010 00:00
Foto
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. “[QS Al Hajj (22) ayat 5]
 RENUNGAN INDAH
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya : mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua
"derita" adalah hukum bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh
dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Renungan Dalam Bulan Ramadhan

Sebuah Renungan Ramadhan yang singkat.. sangat singkat sekali.. Setiap orang tiada pernah mau dikatakan sebagai hamba Setan.. hamba iblis.. hahaha.. selalu mau dan mau di sebut sebagai hamba ALLAH.. yayaya.. hamba ALLAH atau hamba IBLIS.. hamba kebaikan atau hamba keburukan.. hamba TUHAN atau hamba tuhan tuhan lainnya..

Kalau saya menunjuk orang dan menyebutnya hamba setan bisa bisa saya di gamparin sama orang tersebut atau minimal sakit hatinya.. tapi disini kita tidak usah saling tunjuk kiri dan kanan.. mari kita koreksi diri kita masing masing sudah bisakah kita digolongkan sebagai hamba ALLAH.. karena jika tidak berarti sebaliknya…
QS Albaqarah ayat 165
Dan diantara manusia ada orang orang yang menyembah tandingan tandingan selain ALLAH, mereka mencintainya sebagai mana mereka mencintai ALLAH… Adapun orang beriman sangat CINTA kepada ALLAH….
ada beberapa pertanyaan silahkan di jawab dalam hati masing masing dan renungkan :
Sudahkah kita mencerminkan sifat dan perbuatan ALLAH ?
Sudahkah kita mencintai ALLAH lebih dari segalanya ?
Sudahkah kita mengingatNYA dalam setiap langkah kita ?
Sudahkah kita mencerminkan sifat sifat hamba  ALLAH ?
Karena sesungguhnya apa yang tertanam dalam hatimu.. apa yang kau cintai dalam dirimu akan keluar menjadi perbuatan perbuatan yang mencitrakan apa yang ada dalam diri.. akan apa yang dicintainya.. akan apa yang disembah dan dipujanya.. akan apa yang menjadi buah fikir dan angan angannya.. Karena sesungguhnya manusia akan semakin mencintai sesembahannya bagaimana bentuk sesembahannya itu akan membuat dirinya serupa dengan yang disembahnya..yayaya.. introspeksi diri kita masing masing.. apakah kita hamba ALLAH ataukah hamba tuhan tuhan lainnya ???